Sunday, November 13, 2016

Memaknai Hari Pahlawan

#JASMERAH
Surakarta, Kamis/ 10 Nopember 2016 yang merupakan hari pahlawan dan penulis memaknai  pahlawan tersebut bahwah pahlawan itu benar-benar seorang pejuang yang berani mengobarkan, memperjaungkan dan membangun kebenaran dan memberantas kebatilan, menghilangkan keniscayaan, pengkhianatan, kebodohan, kemiskinan dan lain sebagainya. Pahlawan dari keluargaku adalah ibuku yang saya sayangi dan saya cintai beliaulah seorang ibu pahlawan tanpa jasa yang telah merawat dan mendidikku dengan sabar dan kasih sayang. Begitu juga bapakku yang merupakan pahlawann dari keluargaku yang telah berkorban tanpa lelah untuk menghidupi keluarganya dan untuk biaya sekolah anak-anaknya. Merekalah pahlawan yang berharap anak-anaknya sukses dunia dan akhirat. Sebagai seorang anak jangan lupa kepada orang tua merekalah pahlawan yang sangat berarti bagi kita yang selalu mendukung anaknya untuk maju dan sukses dalam hal kebaikan.[1]

 Kenapa tanggal 10 Nopember dinamai hari pahlawan? Penulis memaknai bahwa tanggal 10 Nopember itu dulunya merupakan hari di mana hari tersebut terjadi penjajahan dan peperangan yang terjadi di Negara kita ini yaitu Indonesia tapi lebih tepatnya lagi pristiwa 10 Nopember 1945 tersebut terjadi di Surabaya yang merupakan ibu kota dari tempat tinggal saya yaitu jawa timur. Di mana pada saat itu seluaruh ulama mengerahkan para santrinya, tokoh politik, warga sipil turun untuk membela dan memperjaungkan Negara kita untuk merdeka yang dipimpin oleh bung tomo yang dalam pidatonya “merdeka atau mati”??
Akan tetapi pahlawan yang paling abadi dan amalnya yang diikuti semua orang sampai akhir zaman nanti adalah Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam. Penulis menyimpukan bahwa seorang pahlawan itu yang jasanya masih selalu dikenang dan amalan-amalan baik yang dilakukan oleh para pahlawan itu tetap kita lakukan yang nantinya akan bermanfaat sampai cucu-cucu kita dan untuk semuanya yang nantinya itu menjadi sebuah amal jariyah yaitu amal yang tidak ternilai harganya, amal yang selalu mengalir terus menerus.
In tanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdaamakum “jika kamu menolong agama Allah maka Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.[2] Di balik semangatnya para pahlawan untuk memperjuangkan sebuah kebenaran, keadilan yang tanpa rasa takut untuk mati sebenarnya mereka itu mempunyai prinsip yang kuat yaitu dalam rangka menolong agama Allah.
Sungguh berartinya para pahlawan, oleh karena itu bercita-citalah untuk menjadi seorang pahlawan yang membelah kebenaran  karena siapa lagi kalau bukan kita yang akan meneruskan jejak para pahlawan. “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya , tetapi semata-mata untuk membela cita-cita” (Mohammad Hatta)


[1]Inayatur Rosyidah Kader IMM & Mahasiswa IAIN Surakarta
[2]QS. Muhammad: 07

No comments:

Post a Comment

Pendidikan dan Keteladanan

Sejak diturunkannya Nabi Adam dan Hawa di muka bumi proses pendidikan sudah dilakukan dan diajarkan, dalam ceritanya di buku qoshosul qur’an...