Saturday, May 2, 2020

SECUIL EPISODE DI TENGAH COVID 19


Tak lepas dari Medsos
Berawal dari bulan maret yang di mana semua kegiatan sekolah mulai diberhentikan, dikarenakan adanya covid 19 yang sedang hadir di Indonesia. Covid 19 (coronavirus disease that was discovered 19) yaitu penyakit virus corona yang ditemukan pada tahun 2019, akan tetapi dampak tidak langsung dengan hadirnya virus tesebut yaitu pada bulan maret, sehingga pembelajaran di sekolah sudah tidak bisa lagi dilaksanakan secara tatap muka. Lalu bagaimana supaya pembelajaran sekolah tetap terlaksana dengan baik? Dari sini lah kemudian media sosial mulai dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang cukup mendukung, yang awalnya media sosial hanya digunakan anak-anak untuk main game. Anak-anak millenial siapa yang tidak mengenal medsos, kecuali anak-anak yang pedesaan yang tidak terjangkau dengan medsos. Hal ini sangat bisa merubah gaya anak-anak yang sudah kecanduan nge game menjadi media belajar melaui medsos, ya mungkin awal-awal sulit untuk merubah dari nge game menjadi media untuk belajar akan tetapi akan mudah bila diberikan pemahaman yang bisa diterima anak-anak dengan hal-hal yang menarik akan pentingnya memanfaatkan medsos di tengah-tengah pandemi covid 19 sebagai media pembelajaran. Berbeda dengan anak-anak yang tidak memilik medsos, mereka sangat kesulitan untuk bisa tetap melaksanakan pembelajaran, sebagaimana yang dialami oleh bapak Avan Fathurrohman seorang guru SDN Batu Putih Laok Sumenep harus mendatangi murid-muridnya ke rumah supaya anak-anak didiknya tetap bisa belajar, begitu juga anak-anak SD di desa saya yang juga mengalami keluhan karena ada beberapa anak yang tidak mempunyai media sosial sehingga terpaksa belajarnya harus ke rumah gurunya. Selain itu orang tua harus disibukkan ikut belajar online untuk  dampingi anak-anaknya di tengah-tengah pekerjaan yang mayoritasnya sebagai petani.
SFH (study from home) & WFH (work from home) antara bahagia dan sedih. Rumah tempat ternyaman yang mayoritas orang bilang karena di rumah lah bisa bertemu, berkumpul dan bersenang-sengan dengan keluarga tercintanya. Adanya pandemi covid 19 yang mengharuskan untuk belajar dan bekerja dari rumah (SFH & WFH) membuat peluang bagi perempuan karir khususnya sehingga dengan adanya WFH bisa memberikan waktunya untuk keluarganya dan bisa membersamainya, meskipun disibukkan dengan kegiatan pribadinya dan kegiatan anak-anaknya yang harus melalui daring online, belum lagi dengan kegiatan rumah yang lainnya. Akan menjadi ancaman bila tidak bisa mengendalikan media sosial antara belajar dan bekerja online atau hanya kesenangan untuk menghabiskan waktunya, semua kegiatan rumah akan terbengkalai bila tidak bisa memanagement waktu dan dirinya, karena sudah terlena dengan medsos. Oh iya pastinya bahagia dan sedih campur jadi satu. Sebagai seorang pendidik di tengah-tengah covid 19 sekreatif mungkin harus menyiapkan materi pembelaran yang menarik, sehingga di sinilah kemudian di sela-sela pembelajaran harus belajar ngedit konten-konten pembelajaran menjadi video yang kreaif dan inovatif untuk membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar.

Mengabdi dan Berbakti
Meningkatnya jumlah pasien covid 19 di negeri ini membuat semua khawatir sehingga untuk mengurangi penyebaran pandemi covid 19 ini yaitu dengan memakai masker, cuci tangan dan social distanc yang kemudian akan diberlakukan lockdown, setelah adanya berita bahwa akan diberlakukannya lockdown tak lama kemudian memutuskan untuk mudik (mudiknya sebelum ada larangan mudik) setelah bersibaku di tanah rantau. Meskipun sempat harus isolasi mandiri karena dari luar kota tapi tidak ada kata berhenti untuk tetap belajar dan bekerja melalui daring. Adanya covid 19 ini merupakan waktu terlama di rumah yang bertepatan juga dengan bulan Ramadhan.
Di saat para medis megabdikan dirinya sebagai garda terdepan dalam membantu penyembuhan pasien yang terpapar covid 19. Maka yang bisa saya lakukan saat ini adalah untuk tetap berada di rumah yanga merupakan salah satu anjuran pemerintah dalam rangka penyebaran pandemi ini supaya tetap stay at home. Ternyata untuk tetap berada di rumah saja tidak bisa dilaksanakan, dan terpaksa untuk keluar rumah karena harus membantu orang tua dalam pekerjaannya di pertanian. Berat memang karena di saat pandemi yang mengharuskan untuk tetap di rumah tapi tidak bisa bagi para petani di desa karena jika tidak merawat dan memanen tanamannya maka tidak bisa memenuhi kebutuhannya dalam mempertahankan hidup keluarganya.
Sebagai seorang perempuan yang berperan ganda di publik dan domestik tentu tidak bisa diabaikan salah satu, tetapi bagaimana supaya keduanya tetap berjalan di tengah-tengah pandemi ini. Dengan di rumah saatnya untuk membantu dan berbakti kepada orang tua, di sela-sela itu adalah dimanfaatkan untuk belajar masak meskipun tak seenak masakan restoran tapi seenggknya mengenal dan mengetahui nama-nama peralatan masak dan bumbu-bumbu masakan. Sebagai seorang aktivis maka yang bisa dilakukan dan dikontribusikan saat ini adalah bergerak dengan qolam dan memanfaatkan medsos dengan bijak dan arif untuk mengajak amar ma’ruf nahi munkar di tengah-tengah pandemi covid 19, tetapi harus tetap berbagi kepedulian untuk terjun ke lapangan dengan tetap mematuhi protokol WHO.

Pendidikan dan Keteladanan

Sejak diturunkannya Nabi Adam dan Hawa di muka bumi proses pendidikan sudah dilakukan dan diajarkan, dalam ceritanya di buku qoshosul qur’an...