Tuesday, October 25, 2016

الجامعة والدّراسة



فائزة : السّلام عليكم ورحمة الله
عناية : وعليكم السّلام ورحمة الله وبركاته
فائزة : صباح الخير
عناية : صباح النّور
فائزة : أي ساعة الآن يا أختي ؟
عناية : السّاعة الآن الثّامنة والرّبع
فائزة : لماذالم يأتي الأستاذ الآن؟
عناية : ماعرفت يا أختي, جرّبي أن تسألي رئيس الفصل!
فلئزة : نعم, أجرّب أن أسأل رئيس الفصل
عناية : كيف يا أختي؟
فائزة : قال رئيس الفصل الأستاذلايأتي لأنّ بنته مريضة
عناية : شفاها الله على بنته
فائزة : امين
عناية : على فكرة، كيف إذاإلى مكتبه الآن؟
فائزة : ماذانفعل إلى مكتبة الآن؟
عناية : نستطيع أن نبحث عن كتاب التّصوّف
فائزة : طيّب، هيا بنا!
عناية : هيا!
فائزة : هل عندك بطاقة المكتبة؟
عناية : عندي بطاقتها، وأنت؟
فائزة : عندي أيضا
عناية : هل تحملين بطاقة؟
فائزة : نعم، أحمل بطاقة، وأنت؟
عناية : نعم، أحمل أيضا
فائزة : قدوجدت كتاب التصوّف، هل وجدت كتاب التصوّف؟
عناية : لم وجدت كتاب التضوّف
فائزة : هيا اتّبعي، كتاب التصوّف في رفّ الأول
عناية : طيّب
فائزة : قدوجدناكتاب التصوّف ثمّ نستعرّكتابه وبعدذالك نذهب إلى المقصف
عناية : نعم، أريدأن أكل الرّزّ
فائزة : هل تريدين ثلج؟
عناية : نعم، أريد ثلج الشاي
فائزة : هل شبعت يا أختي؟
عناية : نعم، شبعت ياأختي
فائزة : وكذالك هيا نذهب إلى المسجد لأنّ قد سمعت أذان حديثا؟
عناية : هيا نذهب إلى الحمّام أولا لنتوضّع
فائزة : هل تحملين نقابا يا أختي لأنّ نسيت أن أحمل نقابا
عناية : نعم، أحمل نقابا يا أختي، وكذالك تستعيرين في المسجدفقط، ثمّ نصلّي جماعة
فائزة : طيّب، لأنّ صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفرض
عناية : بعد هذا ماذا تريدين؟
فائزة : أريدأن أرجع إلى الشّقّة
عناية : هل تحملين جوّلة؟
فائزة : لا،لاأحمل جوّلة
عناية : هل تريدين أن ترجعي معي؟
فائزة : نعم، شكراجازلا
عناية : عفوا. هيا بنا

Pola dan Strategi IMM


Pola adalah bentuk atau model yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan sesuatu.[1] Dan Strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategi serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan baik.[2] Jadi pola dan strategi merupakan bentuk atau model yang digunakan dalam membuat langkah-langkah kedepan untuk visi dan misi organisasi yang lebih baik.
IMM merupakan organisasi yang strategis dalam gerakan yang identik dengan budaya intelektual dari kalangan mahasiswa. Budaya intelektual kader mempunyai keberagaman potensi yang terbingkai melalui berbagai cabang bahkan pada tingkat komisariat. Berbagai kader IMM memiliki potensi dengan keunikan ciri khas yang mendukung gerakan transformative yang mengakar. Dengan mengkonsolidasi dan menginterkonektisitaskan berbagai potensi ini diharapkan dapat merespon permasalahan-permasalahn masyarakat. Kita tidak bisa memungkiri sebuah perbedaan. Karena perbedaan merupakan kekayaan dan keberagaman adalah sebuah anugerah dan kekayaan. Dan sekarang saatnyalah mengkonsolidasikan kekayaan tersebut. Ibaratnya IMM sudah menyimpan segudang kekayaan emas yang siap pakai, dan tugas kita adalah menyadari bahwa kita sadar memiliki kekayaan tersebut dan kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya sebagai alat gerak perjuangan kita. Indahnya kekayaan perbedaan memberikan senyum keiklasan pengorbanan, erat ikatan tangan perjuangan dan keteguhan komitmen. Perbedaan menciptakan peradaban tertinggi dengan caranya yang unik. Perbedaan yang terorganisir oleh IMM akan semakin memantapkan langkah IMM dalam gerakannya yang ramah, menyebarluas dan kokoh. Kondisi ril gerakan IMM sekarang ini yang sudah hamper memasuki usianya ke 50 tahun masih berada pada posisi gagap, hal ini dapat diartikan bahwa IMM kurang memiliki kesadaran akan potensi mereka yang seharusnya dapat dijadikan sebagai corong strategi gerakan. Bahkan kondisi IMM sekarang cenderung melemahkan potensi-potensiyang dimiliki. Seiring dengan perkembangan zaman, IMM dituntut untuk selalu dapat mewarnai perkembangan peradaban.
Di antara gagasan gerakan strategis IMM ke depan yang bisa digunakan yaitu sebagai berikut.[3] Pertama Pemberdayaan kader sebagai upaya peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui dorongan, bimbingan, kesempatan, pendidikan, pelatihan dan panduan sehingga mempunyai kesempatan untuk tumbuh sehat, dinamis, maju, mandiri, berjiwa wirausaha, tangguh, unggul, berdaya saing, demokratis dan bertanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kedua Pemberdayaan kader yang dilaksanakan harus terencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut untuk memacu tumbuh kembangnya wawasan kader dalam mewujudkan kehidupan yang sejajar dengan gerakan mahasiswa lain. Usaha pengembangan ini merupakan pemerataan serta perluasan dari tahap sebelumnya dan merupakan rangkaian yang berkelanjutan. Ketiga Pemberdayaan kader merupakan program pengembangan yang bersifat lintas disiplin ilmu, harus dikonsolidasikan sedini mungkin dari perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan. Keempat Penempatkan posisi kader lebih sebagai subjek dibanding sebagai objek dan pada tingkat tertentu diharapkan agar kader dapat berperan secara lebih aktif, produktif dalam membangun jati diri secara bertanggung jawab dan efektif. Dengan demikian IMM sebagai kekuatan besar yang tidak terkalahkan dan terbawa oleh arus perubahan. IMM harus tetap pada komitmennya “berlomba-lomba dalam kebaikan (Berfastabiqul Khorot)”.
IMM sebagai ormas mahasiswa Islam terlahir dari kelompok sosial keagamaan dengan identitas yang jelas. IMM terang-terangan mengusung nama Muhammadiyah. Sebagai organisasi otonom (ortom) Muhammadiyah sifat dan gerakan IMM sama dengan Muhammadiyah yakni sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar. Ide dasar gerakan IMM adalah; Pertama, Vision, yakni membangun tradisi intelektual dan wacana pemikiran melalui intelectual enlightement (pencerahan intelektual) dan intelectual enrichment (pengkayaan intelektual). Strategi pendekatan yang digunakan IMM ialah melalui pemaksimalan potensi kesadaran dan penyadaran individu yang memungkinkan terciptanya komunitas.[4]
Pola strategi gerakan IMM saat ini yaitu gerakan Altruistik yg merupakan gerakan pemberdayaan baik itu pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomoi maupun pemberdayaan yg lain di mana gerakan Atruistik itu lebih fokus padagerakan Humanitas. Gerakan sparatisme atau biasa disebut dengan gerakan revolusi dogmatis dan Gerakan keilmuan yaitu gerakan yang fokus pada intelektual diantaranya dg mengikuti strategi-strategi perkaderan yang ada di IMM sesuai dg fase-fasenya/tingkatannya seperti DAD, DAM, DAP (Perkaderan Utama) dan LID, LIM, LIP (Perkaderan Khusus) dan masih banyak lagi dan gerakan keilmuan itu juga merupakan platform gerakan IMM yang sesuai dengan tujuan IMM. Dengan mengikuti perkaderan tersebut wawasan keilmuan akan bertambah akan tetapi tidak cukup dengan itu semau tetapi harus didukung dengan kegiatan yang lain baik dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi. Adapun fase fase yang harus dicapai kader yaitu Fase kritis di mana fase ini kader didik agar kritis terlebih dahulu agar tidak apatis,  kemudian fase ideologis yaitu kader itu mulai di suruh untuk berpendapat, berbicara dan kemudian sampai ke fase politis yang di mana kader itu sudah mampu mengambil kebijakan diantaranya mampu memutuskan hal-hal dengan bijak dan arif.
Gerakan IMM juga harus mempunyai falsafah yaitu dengan memiliki kesadaran yang kolektif karena Kesadaran kolektif itu yang menggerakkan roda organisasi yang berporos pada akar falsafah eksistensinya. Untuk itu, falsafah gerak merupakan representasi kesadaran historis yang mengisi semangat zaman pada konteksnya. Secara verbal, abstraksi falasafah gerak tersebut dapat ditemukan pada setiap rumusan dan identitas, hakekat maupun tujuan kehadiran sebuah organisasi. Yang disadari sejak awal adalah bahwa rumusan-rumusan itu merupakan rancang bangun dari imajinasi kolektif. Inilah “seruan primordialitas” setiap gerakan yang dalam term new social movement dikenal demgan theology of hope. Dalam kaitan ini, wacana moralitas, kebebasan, dan tanggungjawab intelektual merupakan diskursus fundamental dalam gerakan-gerakan sosial, termasuk di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Kalau kita telusuri berbagai dokumen, piagam pernyataan maupun deklalasi IMM adalah gerakan kemahasiswaan Islam yang menempatkan diri pada garda gerakan moral-intelektual berbasis kerakyatan (popular intellectual).[5]
Gagasan moralitas dalam gerakan social tidak bisa dilepaskan dari cita-cita kebebasan itu sendiri. Pengungkit gerakan yang akan menyingkap tabir-tabir social terletak pada moralitas kebebasan. Falasafah moralitas dalam ikatan seharusnya melampaui wilayah normativitas menuju kancah social empiric yang menjadi medan kebutuhan dasar manusia bukan pola gerakan yang mengartikulasikan diri pada wilayah moralitas teks. Sudah saatnya falsafah dan pola gerakan IMM mengarahkan diri pada komitmen kemanusiaan melalui artikulasi intelektual yang berbasis kerakyatan. Pada hakekatnya, falsafah gerakan memanifestasikan hasrat imajinasi pada kurun tertentu, saat ini IMM harus melakukan penegasan identitas sekaligus radikalisasi imajinasi yang berorientasi pada pembebasan, pencerahan dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan dasar social untuk konteks kekinian.
Fenomena organisasi kemahasiswaan dewasa ini masih banyak dilanda berbagai macam persoalan. Diantaranya karakter primordialisme sekterian yang mematikan komunikasi dan menghadirkan tindak represif. Kelemahan intelektual semakin nyata melahirkan kebuntuhan nalar serta cara baca yang jauh dari realitas. Organisasi kemahasiswaan masih berada dalam kotak pemikiran yang sempit dan tertutup. Kebutuhan pemikiran masih menjadi teman sejati yang menghasilkan kemunafikan dan kebusukan diantara satu sama lainnya. Pola pikir yang membeku inilah yang sering menyebabkan elit-elit mahasiswa berlaku seperti preman yang beriman kepada kekerasan dalam setiap penyelesaian permasalahan yang dihadapi. Dalam kondisi kronis seperti ini IMM sebagai gerakan kemahasiswaan atau gerakan intelaktual harus tetap berada dalam garda depan pembaharuan pemikiran yang memberikan pencerahan bagi mahasiswa. Gerakan intelektual harus menjadi ciri dan karakter yang melekat dalam tubuh ikatan dan kelembagaan IMM.
Untuk itulah dibutuhkan suatu gerakan baru dan strategi baru dalam melakukan gerakan intelektual. IMM harus tampil dan menancapkan suatu gagasan perubahan bahwa organisasi yang bergerak di tingkat mahasiswa diperuntukkan untuk memberikan kesadaran secara intelektual dan akademis serta pembentukan integritas bagi kader-kadernya. Salah satu alasan pembentukan IMM adalah untuk menciptakan daya kritis dan karakter seorang pejuang yang beriman kepada kebenaran dan keberpihakannya kepada nilai-nilai idealisme tanpa batas. Nilai idealisme tersebut didapatkan melalui perenungan yang mendalam dan secara sadar dan berkesinambungan. Kesinambungan perjuangan itulah yang kelak membentuk jiwa-jiwa manusia yang melaksanakan ritualisme gerakan keberpihakan, keadilan dan nilai kemanusiaan serta nilai ketuhanan.
IMM pada intinya sudah menjadi suatu keharusan mengambil bagian dari fungsi sosial sebagai pemain dari peradaban profetik ditingkat mahasiswa. Pada tataran idealnya IMM harus menjadi ruang yang sejuk dan penawar segala penyakit yang melanda mahasiswa ditingkat kampus serta menjadi pelopor utama dalam mendorong gerakan kemahasswaan disegala bidangnya. Tentu hal ini bisa diperankan dengan baik jika semua kader IMM memehami paradigm IMM dalam bergerak serta mengambil strategis di tubuh ikatan. Paradigm kegiatan tersebut yaitu gerakan intelaktualitas, humanitas dan spiritualitas. Trilogy gerakan tersebut menuju pada muara gerakan pencapaian profil kader yang memiliki kompetensi dasar aqidah, kompetensi dasar intelektual dan kompetensi dasar  humanitas. Sebagai organisasi yang bergerak  dibidang keagamaan, kemasyarakatan dan kemahasiswaan. Hal itu bisa tercapai kalau trilogy gerakan ini berjalan seimbang dan beriringan dalam sebuah pengawalan kepemimpinanan yang kuat dan utuh. Oleh karena itupendidikan perkaderan itu seharusnya dirumuskan dalam rangka mewujudkan kader cerdas yang berkarakter.
Kader aktivis merupakan terminology anggota IMM yang isdeal. Sebagai kader ia bukan sekedar anggota, melainkan memahami visi dan tujuan ikatan, dengan peenuh kesadaran memilih IMM sebagai wadah perjuangan gerakan.sebagai kader ia mestilah memiliki penguasaan dan wawasan atas islam sebagai agama dan muhammadiyah sebagai gerakan, serta berkapasitas intelaktualdalam arti yang luas.
IMM sebagai kader muhammadiyah dalam persepsi yang baik itu tidak mesti selalu harus dibenarkan, sebab kebenaran selalu menampilkan wajahnya dalam beragam bentuk. IMM di dsatu sisi bertanggung jawab pada mahasiswa dan pasa sisi yang lain bertanggung jawab pada muhammadiyah, karena muhammadiyah adalah ortom muhammadiyah yang tentunya memiliki relasi ideologis dengan muhammmadiyah yang telah mentanfidzkan diri sebagai gerakan amar ma’ruf nahi munkar serta gerakan kultur. IMM harus mendaulatkan komitmenuntuk menopang perjuangan dan cita-cita sosial muhammadiyah. Dalam kerangka strategis gerakan muhammmadiyah, IMM merupakan generasi intelektual dan tunas muda muhammadiyah pada jalur organisasi otonom. Visi identitas dan konsepsi gerakan IMM merepresentasikan kepedulian gerakan sosial muhammadiyah pada wilayah kemahasiswaan.
IMM sebagai organisassi keislaman serta kader muda intelektual muhammadiyah harus menjadikan islam sebagai ideology yang hanya mengakui Allah sebagai kebenaran mutlak. IMM juga harus menyerrukan islam sebagaimana diajarkan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya sebagai kebenaran. Inilah islam sebagai ideology: ekspansif, toleran tapi tidak mengakui yang lain sebagai kebenaran karena IMM bukan organisasi liberal. Islam sebagai ideology yang merupakan risalah Allah merupakan ajaran kebenaran komprehensif yang mengatur aspek-aspek yang paling individual hingga tatanan sossialyang bertampung dalam kapasitas kemanusiaan manusia. Islam sebagai ideology dapat menyelesaikan kebuntuan dan keraguan nalar manusia. Secara filosofis islam menawarkan kepastian jalan mengenal aturan hidup yang paling ideal yang bisa ditemukan dalam Al Quran dan As Sunnah yang dapat dipertanggungjawabkan lewat nalar kemanusiaan dan pembuktian-pembuktian logika.
Kader IMM juga harus mempunyai akhlaq karena akhlaq merupakan pilar dan integritas seorang kader dalam berjuang di ikatan. Dalam rangka ber-fastabiqul khorot maka akhlaq adalah bingkainya. Sesame kader ikatan harus saling mengenal, memahami dan menyatukan hati, pemikiran dan amal, saling membantu, mendoakan, memotivasi dan lain-lain. Dengan mengenal, memahami dan membantu sesame kader ikatan akan punya kesatuan niat, kesatuan akhlaq, kesatuan fikroh, kesatuan ikatandan kesatuan gerak serta aktifitas.
Dapat disimpulkan bahwa pola dan strategi gerakan IMM saat ini yaitu gerakan pemberdayaan sosial atau kemasyarakatan dan juga gerakan keilmuan. Dalam hal ini juga kader ikatan harus menyerupai Rosul dalam konteks kekinian. Harus memiliki mental yang kuat, tahan banting dan tahan uji serta memiliki inspirasi yang luas, semangat yang kuat, komitmen yang kokoh, istiqomah yang mengkristal digaris edar perjuangan dan integritas pribadi yang luhur.







DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pola
http://definisimu.blogspot.co.id/2012/11/definisi-strategi.html
https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=247826928741724&id=141378939386524&_rdr
http://imm-agrobistek.blogspot.co.id/2012/12/ideologi-gerakan-imm.html
https://immabduh.wordpress.com/2012/06/01/falsafah-gerakan-imm/




[1]https://id.wikipedia.org/wiki/Pola
[2]http://definisimu.blogspot.co.id/2012/11/definisi-strategi.html
[3]https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=247826928741724&id=141378939386524&_rdr
[4] http://imm-agrobistek.blogspot.co.id/2012/12/ideologi-gerakan-imm.html

[5]https://immabduh.wordpress.com/2012/06/01/falsafah-gerakan-imm/

Syukur & Sabar Merupakan Sebuah Kenikmatan


Siapa shie yang gak pernah merasakan enak, nyaman, tenang, nikmat dan lain lain???? Semua orang pasti sudah pernah merasakannya meskipun tidak selamanya karena jika seseorang itu hanya merasakan bahagia maka seorang tersebut tidak merasakan kesabaran dan kalau ada orang yang tidak merasakan bahagia pasti orang itu bohoooong………. Itu hanya omong kosong!!! Syukur memang sebuah kenikmatan yang luar biasa karena dengan bersyukur hidup itu terasa tenang, tentram, gembira dan bahagia. Hidup itu jangan melihat ke atas tapi lihatlah di bawah kita jika kita melihat ke atas hidup kita itu merasa kurang blaa blaa blaa tapi dengan kita melihat di bawa kita maka akan tau,,,,, Oh iya orang itu kasihan hidupnya serba kekurangan dari kita dan lain sebagainya. Terussssss apakah boleh kita melihat orang di atas kita??????? Boleeh tapi inget kita harus berfikir begini dan jadikanlah sebuah motivasi ………. Kenapa orang itu bisa seperti itu, kapan qta bisa seperti itu???? orang itu bisa seperti itu karena mereka telah ikhtiar, berdo’a, tawakkal dan tak lupa bahwa yang mereka lakukan itu hanya karena Allah, ssssssstttttttt semua orang pasti bisa seperti itu dan tak lupa harus dilakukan dengan ikhtiar, do’a, tawakkal dan lain lain. Allah sudah mengatur, merencanakan apa yang baik untuk kita dan Allah juga memberikan rezeqi dengan adil……..!!!!!
          Asal kita ketahuai bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini hanyalah titipan oleh karena itu hendaklah kita itu bisa menjaga titipannya dengan sebaik mungkin dan jangan pernah mengeluh karena dengan mengeluh saja tanpa mau mencari solusinya sama aja…. Ingatlah don’t ngeluh sama keluarga, sahabat, dan lain lain. Memang benar bahwa manusia itu diciptakan dalam keadaan keluh kesah seperti yang telah disebutkan dalam firman Allah yang berbunyi:  الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًاإِنَّ  tapi  yang dimaksud dalam ayat ini yaitu bahwa ngeluhlah sama Allah. mintalah ampun, solusi kepadanya, Jalani dengan kesabaran karena apa yang kita minta itu tidak langsung bisa juga di lain waktu yang pas untuk kita agar kita itu berfikir….. dan sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang saaaabaaarrrrrrrrrr (إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ) dan barangsiapa yang sabar maka akan beruntung.
          Ketahuilah bahwa rencana Allah itu sebaik-baik rencana belum tentu apa yang kita rencanakan itu baik untuk kita maupun untuk orang lain. Dan hendaknya kita itu tau bahwa sabar itu tidak hanya dalam kesusahan tapi ketika Allah memberikan nikmat maka harus dibarengi dengan kesabaran. Dengan begitu kita akan tau bagaimana cara menempatkan sesuatu itu pada tempatnya.


                                                Semoga bermanfaat….!!!!
                                                         

THE IMPORTANCE LEARNING ARABIC LANGUAGE FOR MOSLEM STUDENTS

An Arabic language!  This word is not too odd for moslems or  non moslems know what Arabic language is.  Because Arabic language is the first language that be used by the entire moslem and also the language of the holy Qur’an. Arabic language is the language of moslem, include in Yusuf verse 2:

$¯RÎ) çm»oYø9tRr& $ºRºuäöè% $wŠÎ/ttã öNä3¯=yè©9 šcqè=É)÷ès? ÇËÈ 
“ Verily, we have sent it down as an Arabic Qur'ân In order that You may understand.”
Thereby, learning Arabic language is the part of the Dien (religion).  The real moslems  have to learn it. We should have the responsibility in learning Arabic language, because impossible to know the right Dien without Arabic language. Arabic language is fabulous, which used by ahlul jannah.       The majority of Indonesian  moslems  consider that Arabic language is not important language. This was  proved by  many moslem parents  who  send their child to study in the public school not in Islamic school. They consider that the public schools are better than Islamic school. And they also consider if their children study in the state school they will to be doctor, master, architect and so on. Being intelligence people is good, but it is going to be better if our children have wide knowledge about Islam in Islamic school. In order to make them a good moslem and understand Arabic language well, because Arabic language is the prelude of the holly Qur’an. Arabic language must be learned to the children. So, they will love Qur’an and Hadits, won’t it?
 Do you think like that also?  Ask to your deep heart. Its true if we want our children being like that, but it would be better if  our children have an Islamic attitude, personality and know well about Arabic language. Because it  is the conductor to study al Qur’an itself, because al Qur’an used Arabic language. They must know that Arabic language should be introduce earlier so they will love al Qur’an and Hadits. One of the way to makes study Arabic language interesting is by using games, so it can avoid the children feel bored in study.  It his is very easy to practice with the children, and this way also become an effective way to introduce Arabic language through the children.
                The effect of that way if we practiced are, the children can understand Arabic language easily, knowing the language of the Qur’an well. And the most important is, the children can know the lessons of Islam religion. It is very good to support the spread of Islamic wave, and there be a candidate an intellectual moslem. And with it we can get back our glory in the past, and we can create a new civitalization under the basic of Islam religion. We also can create a new culture between people using Arabic language and Islamic association with each other. So, our task is being intelligence moslem with Arabic language, and we have to share it to other people especially those who are need.






Pendidikan dan Keteladanan

Sejak diturunkannya Nabi Adam dan Hawa di muka bumi proses pendidikan sudah dilakukan dan diajarkan, dalam ceritanya di buku qoshosul qur’an...